LUBANG WARAK - Oleh Syeikh Abdul Malik Qassim
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, salawat dan salam
semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya dan para shahabatnya. Amma
Ba’du.
Diantara keutamaan dan kebaikan yang Allah berikan kepada
hamba-Nya adalah Allah jadikan bagi hamba-hamba-Nya yang shalih suatu
masa yang mereka berlomba-lomba untuk memperbanyak amal shaleh
didalamnya. Dan Allah memanjangkan umur mereka, maka kondisi mereka
tidak lain adalah antara menyongsong amal kebaikan atau meninggalkannya.
Dan diantara musim yang paling agung ini adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Dan diantara musim yang paling agung ini adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Diantara dalil-dalil dari kitab dan sunnah seputar keutamaan sepuluh hari dzulhijjah adalah:
1. Firman Allah
Demi fajar, dan malam yang sepuluh (QS. Al Fajr:1-2)
Demi fajar, dan malam yang sepuluh (QS. Al Fajr:1-2)
Berkata Ibnu Katsir, “Yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah sepuluh hari dzulhijjah”.
2. Firman Allah,
“…Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan” (QS. Al Hajj: 28)
“…Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan” (QS. Al Hajj: 28)
Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma: “(yang dimaksud adalah) sepuluh hari dzulhijjah”.
3. Hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas -Radhiyallahu ‘anhuma- dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ما العمل في أيام أفضل من هذه العشر" قالوا: وَلاَ
الْجِهَادُ؟ قال: "ولا الْجِهَادُ إِلاَّ رجلٌ خَرَج يُخَاطِرُ بِنَفْسِه
وَمالِه فلمْ يرْجِعْ بِشيء
“Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih
dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah.
Mereka bertanya: “tidak juga jihad fi sabilillah?”. Beliau menjawab:
“Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang pergi (berjihad)
dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun” (HR. Bukhari).
4. Hadits Ibnu Umar - Radhiyallahu ‘anhuma -, ia berkata,
“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari pertama ini. Maka pada hari-hari itu perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid” (HR. Ath Thabrany dalam kitab Al Mu’jam Al Kabir)
“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari pertama ini. Maka pada hari-hari itu perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid” (HR. Ath Thabrany dalam kitab Al Mu’jam Al Kabir)
5. Sa’id bin Jubair -Rahimahullah- (ia periwayat hadits
Ibnu Abbas diatas), apabila memasuki sepuluh hari pertama (dibulan
Dzulhijjah) ia sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah (sampai batas
akhir kemampuannya). (Diriwayatkan oleh Ad Daarimi dengan sanad yang hasan).
6. Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Baari berkata: “Sebab
yang tampak dari keistimewaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah
karena pada waktu tersebut berkumpul induk ibadah-ibadah yang agung.
Yaitu shalat, puasa, shadaqah dan haji. Yang mana hal ini tidak
diperoleh dalam bulan-bulan yang lain.”
7. Para muhaqqiq dari kalangan ahlul ilmi berkata, “Sepuluh
hari pertama pada bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang paling utama,
dan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan adalah malam-malam yang
paling utama”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar