Selasa, 27 Oktober 2015

Tahi lalat bisa jadi penanda adanya kanker kulit


Tahi lalat bisa jadi penanda adanya kanker kulit
Lubang Warak - Tahi lalat, bintik hitam pada kulit manusia, sering digunakan sebagai penanda sifat seseorang. Ukuran dan posisi tahi lalat konon bisa mempengaruhi perangai pemiliknya. Namun sebuah riset terbaru yang dilakukan di King's College London menunjukkan bahwa orang yang mempunyai lebih dari 11 tahi lalat di tangan kanan mempunyai risiko kanker kuli yang lebih tinggi.
Para ahli mengatakan mereka menemukan cara yang cepat untuk
mengetahui apakah seseorang berpotensi menderita melanoma (sejenis kanker kulit) dengan cara menghitung jumlah tahi lalat di bagian tubuh tertentu.
Sekitar 20-40 persen melanoma berkembang dari tahi lalat yang sudah ada, dan mempunyai lebih dari 100 tahi lalat di seluruh tubuh merupakan penanda kuat akan adanya kanker kulit.
Studi yang sudah diterbitkan di British Journal of Dermatology ini didanai oleh Wellcome Trust telah meneliti data dari 3.594 wanita kembar. Seperti diwartakan oleh BBC, para perawat yang sudah terlatih dari St Thomas' Hospital di London melakukan penghitungan tahi lalat pada 17 area tubuh masing-masing perempuan. Jenis kulit, rambut dan warna mata dan adanya bintik-bintik di kulit juga dicatat semuanya demi kepentingan riset.
Hasilnya kemudian dicocokkan dengan studi lanjutan yang melibatkan pria dan wanita.
Para ahli menemukan fakta bahwa jumlah tahi lalat di tangan kanan merupakan penanda terbaik jumlah keseluruhan tahi lalat di sekujur tubuh.
TIME.com memaparkan orang yang mempunyai lebih dari tujuh tahi lalat di tangan kanan berisiko mempunyai sembilan kali tahi lalat lebih dari 50 di seluruh tubuh, sementara mereka yang mempunyai lebih dari 11 tahu lalat di tangan kanan berisiko mempunyai lebih dari 100 tahi lalat di sekujur tubuh.
Para ahli mengatakan bahwa area di atas siku kanan merupakan penanda khusus jumlah tahi lalat di seluruh tubuh. Tahi lalat di bagian kaki juga merupakan penanda risiko kanker kulit, sementara punggung pria juga menjadi penanda risiko yang makin bertambah.
Para ahli menyimpulkan,"Kami berhasil menunjukkan bahwa jumlah tahi lalat di tangan kanan sebanyak lebih dari 11 buah berhubungan dengan risiko mempunyai lebih dari 100 tahu lalat di seluruh tubuh, itu merupakan penanda risiko melanoma."
Simone Ribero, sang peneliti, dikutip oleh Quartz mengatakan,"Penemuan ini mungkin akan mempunyai dampak dalam penanganan pasien, memungkinkan para dokter mampu memperkirakan jumlah total tahi lalat di tubuh pasien hanya dengan melihat bagian tertentu tubuhnya saja,"
Dr Claire Knight dari Cancer Research UK kepada DailyMail mengatakan penemuan ini bisa bermanfaat karena semakin banyak tahi lalat semakin besar risiko melanoma yang diderita. Faktor lain munculnya melanoma adalah mempunyai rambut merah atau pirang, kulit yang cerah, mata berwarna terang atau pernah terkena luka bakar akibat berjemur.
"Namun harus dicatat bahwa kurang dari setengah melanoma berkembang dari tahi lalat yang sudah ada. Jadi, penting untuk diketahui seperti apa kondisi kulit kita dan beritahu dokter jika ada tahi lalat yang berubah ukuran, bentuk, warna atau rasa. Dan jangan hanya melihat bagian tangan karena melanoma bisa berkembang di bagian tubuh mana pun, dan biasanya di perut pria dan kaki wanita," papar Knight.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar